Wednesday, October 22, 2008

Topik: Ilmu Islam


Ibnu Sina Bapa Kedoktoran Dunia

Avicenna, begitu orang-orang Barat memanggil dan menyebut Ibnu Sina, seorang tokoh Islam abad ke 10 yang terkenal dengan ilmu perubatan dan kedoktorannya.Jika orang-orang Barat berlaku jujur, tak lengkap rujukan mereka tanpa menyebut Ibnu Sina. Ibnu Sina tidak boleh dipisahkan dari perkembangan ilmu kedoktoran dunia.Ibnu Sina pernah menulis sebuah buku dengan judul, Al Qanun fi al Tibb, sebuah buku tentang ilmu kedoktoran yang menjadi rujukan banyak ilmuwan. Orang Barat menyebut buku ini dengan sebutan "The Canon", entah karana kehebatan buku ini atau pindahan kata dari Al Qanun, tapi yang jelas, buku ini sangat dahsyat pada zamannya.


Abu Ali al-Husain ibn Abdullah ibn Sina, itulah nama lengkap Ibnu Sina. Ia lahir di Afsana, sebuah kota kecil dekat dengan kota Bukhara, tempat asal ahli hadits ternama Bukhari, pada tahun 981.Pada usia sepuluh tahun, ia sudah menghafal al-Qur'an dan sudah belajar tentang ilmu kedoktoran.


Bukan sekadar belajar ilmu kedoktoran, di usianya yang masih sangat muda itu ia juga belajar tentang ilmu logik dari gurunya Abu Abdullah Natili, seorang tokoh terkenal zaman itu. Ibnu sina menunjukkan minat dalam setiap bidang yang beliau ceburi. Di kampung, beliau merupakan seorang remaja yang mempunyai pengetahuan kedoktoran yang tinggi serta kedalaman ilmu agama.


Pada saat usianya mencecah tujuh belas tahun, Allah memberinya jalan yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ibnu Sina telah berjaya menyembuhkan penyakit raja Bukhara. Ini adalah anugerah Allah ke atas beliau kerana telah banyak tabib dan dukun tidak berjaya untuk meyembuhkan penyakit raja tersebut sebelumnya.Sebagai penghargaan, raja telah meminta Ibnu Sina untuk menetap di istana, paling tidak untuk sementara waktu selama raja tersebut dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus. Sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas bertambah lagi.


Ibnu Sina selain terkenal sebagai seorang ahli dalam ilmu agama dan kedoktoran, ia juga ahli matematik. Bukan sekadar itu, beliau juga seorang tokah terkenal sekaligus seorang ahli di bidang astronomi.beliau juga merupakan seorang pustakawan dan ahli psikatri yang handal.Ibnu Sina juga terkenal sebagai seorang pengembara.


Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang ditujunya setelah melalui hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besar iaitu Abu Raihan Al-Biruni. Al-Biruni merupakan guru baru beliau.Oleh yang demikian, ibnu Sina telah memperolehi ilmu yang baru dalam kehidupan beliau.


Setelah di Jurjan, tidak lama kemudian, Ibnu Sina melanjutkan lagi pengembaraannya. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spekular The Canon mulai dituliskan. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedoktoran khususnya.


Dalam The Canon, beliau menulis eksiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang ubat-ubatan. Beliau juga adalah orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya. Begitulah contoh jika ilmu-ilmu Allah dipelajari dan diamalkan dengan benar.Ibnu Sina telah menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dan dari sani beliau berkesimpulan bahawa, setiap bahagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan. Lebih khusus lagi, beliau mengenalkan dunia kedoktoran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farma, yang menjadi bahagian penting dari ilmu kedoktoran.


Selain itu juga,beliau merupakan orang yang pertama sekali merumuskan, bahawa kesihatan fizik dan kesihatan jiwa ada kaitan dan saling mendukung. Beliaujuga merupakan orang yang pertama sekali mengatakan dan memisahkan seluruh bahagian dari mata. Maka kalau kita sekarang mengenal kornea, pupil, retina, lensa optik dan setiap bagian dari mata, seharusnya kita berterima kasih pada Ibnu Sina. Pendeknya, karya Ibnu Sina, The Canon telah menjadi "kitab suci" dalam dunia kedoktoran sampai saat ini. Selain The Canon, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tidak kalah dahsyatnya. Ibnu Sina's Kitab As Sifa, begitulah judulnya. Sebuah kitab tentang cara-cara perubatan. Dalam bahasa latin, kitab ini di kenali dengan nama "Sanatio".


Kini hampir sepuluh abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna. Kita sebagai generasi muda Islam, tidak cukup hanya bangga mempunyai Ibnu Sina, tapi bagaimana kita menjadi Ibnu Sina muda yang menjadi acuan dunia dan meninggikan kalimah Ilahi.Ibnu Sina memang telah meninggalkan kita sejak tahun 1073 lalu, di kota yang dicintainya, Hamadan. Tapi sebenarnya ia masih menemani dan membimbing kita, khususnya orang-orang yang berada didunia kedoktoran.

2 comments:

Anonymous said...

pernah tak disapa oleh sorang kakak yg bertanyakan blok k4j di kolej husin?

BANDARQ said...

Suka uang? Suka game? Mau bonus?
Buruan join ke CrownQQ Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar
Bonus Rollingan 0.5% setiap senin
Bonus Refferal 20% seumur hidup
Lumayan loh bisa nambah penghasilan ^_^
WHATSAPP : +6287771354805
LINE : CS CROWNQQ

Menyediakan Deposit Pulsa Telkomsel, OVO, DANA, GOPAY, & LINK AJA

Info Lebih lanjut Kunjungi :
CrownQQ
Daftar CrownQQ

BACA JUGA BLOGSPORT KAMI:
makotacrownqq
Tips & Trik
Jendela Dunia
Berita dan Info Dunia